"Allahu Akbar Allaahu Akbar...
Laa Ilaaha Ilallaah",
Demikianlah azan bergemaa...
panggilan solat bagi kaum muslim
dilantunkan dari awal hingga akhir
dengan suara bariton oleh Christopher Herbert
dan menggema di Gereja Marble Collegiate
di kawasan Manhattan, New York.
Suara azan yang dikumandangkan
anggota jamaah Marble Collegiate Church itu
merupakan salah satu acara
yang mengawali dimana berlangsungnya
dialog segitiga agama
dikalangan penganut agama Kristian, Yahudi dan Islam
di New York.
Dialog yang dengan tema "Perspektif dari 3 Agama" tersebut
menghadirkan 3 pemimpin agama, iaitu :
1) Pemimpin masyarakat muslim Indonesia Syamsi Ali
2) Pendeta Yahudi Peter J. Rubinstein
3) Pendeta Edwin G. Mulder
(mewakili komuniti Marble Collegiate Church)
Mengawali sesi dialog,
Syamsi Ali,
yang juga Ketua Dewan Masjid Al-Hikmah New York,
membawakan bacaan Alquran Surat Ali Imran ayat 102
yang maknanya menekankan bahwa persaudaraan merupakan sebuah kurnia.
Tidak hanya azan,
dialog itu juga dimulai dengan pembacaan doa
dan puji-pujian ala Yahudi dan Kristian.
Menurut Syamsi,
pengumandangan azan oleh salah 1 Gereja
telah melalui diplomasi & nasihat dengan pihaknya.
"Mereka menanyakan...
apa yang boleh dibawakan untuk menghormati kedatangan warga muslim.."?
Saya katakan azan saja.
Beliau (Chrisopher Herbert, red) sendiri
mengambil sekolah teologi di Universiti Harvard di Boston,"
kata Syamsi ketika menjawab pertanyaan
tentang berkumandangnya azan di Marble Collegiate Church.
Gereja yang didirikan pada tahun 1854 itu sendiri
dipenuhi oleh ratusan anggota Gereja
serta beberapa warga muslim dan Yahudi.
Dialog segitiga
--Islam, Kristian, Yahudi--
berlangsung santai kerana ketiga pemimpin agama
kerap saling melontarkan gurauan.
"Sekarang dia dulu yang jawab,"
kata Rubenstein sambil menunjuk Syamsi Ali
ketika Pendeta Mulder mengajukan pertanyaan kedua kepadanya.
"Oh,
terima kasih kerana memberikan kesempatan
terlebih dahulu kepada yang paling muda,"
kata Syamsi yang disambut tawa gemuruh dari jamaah.
Bertindak sebagai moderator,
Pendeta Mulder mengajukan 5 pertanyaan kepada Syamsi dan Rubenstein,
iaitu:
- apa pedoman dan prinsip agama yang dianut;
- masalah terkini yang menjadi keprihatinan agama masing-masing;
- apa peranan rumah ibadah masing-masing dalam bidang politik;
- apa ertinya saling menghormati;
- bagaimana mereka merayakan Hari Menyatakan Terima Kasih.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dijawab secara singkat oleh Syamsi, Rubenstein dan Mulder.
Tentang masalah terkini,
Syamsi menjawab bahawa tanggapan yang salah tentang Islam
adalah salah satu isu yang saat ini sangat penting.
"Prihatin kerana ada kesalahfahaman terhadap Islam,
juga adanya Islamophobia (ketakutan akan Islam).
Media massa sangat berperanan besar dalam membangun pemahaman,"
kata Syamsi.
Rubenstein melihat perdamaian dengan keadilan
sebagai masalah serius yang harus diwujudkan,
sementara Pendeta Mulder menyebut rasis (perkauman)
sebagai salah satu masalah besar.
Tentang peranan rumah ibadah dalam bidang politik,
ketiga pemimpin agama memberikan jawaban serupa,
iaitu berusaha mendorong jamaahnya
untuk melihat masalah-masalah yang berada di sekililingnya,
dan bagaimana mereka dapat menyumbang untuk memecahkannya.
Untuk isu Hari Pernyataan Terima Kasih,
Syamsi menerangkan bahawa...
setiap waktu bagi Muslim adalah pernyataan terima kasih....
"Kami dibiasakan untuk selalu mengucapkan kata...
`Alhamdulillahi Robbil `Alamiin`,"
ujarnya.
Sambil menutup sesi dialog,
Pendeta Mulder menyebut berlangsungnya dialog segitiga
sebagai hal yang khusus yang mewarnai Thanksgiving Day.
Seperti diungkapkan Mulder,
dialog seperti pada hari Minggu itu telah memasuki tahun ke-15.
**Editor**
COPYRIGHT © 2011
www.Dinar-Emas.com/vatican
Hasil Sambungan Dari ARTIKEL VATICAN
11:00 am
25 April 2011
Isnin
(Manhattan, New York, U.S.A.)
# Bila aku search (bukan Amy Search rock tu yee), aku dapati banyak jugak video azan di church yang lain...info ini membuatkan aku agak terkejut...(sebenarnya aku baru tau la nihh)
Dengarkan dari minit ke 2.06...Di St Joseph Church, Ottawa
Di sebuah Church ~ Rome
Dome of the rock Jerusalem, Palestin
Sengaja aku letak yang ini...mengingatkan kita kepada saudara seIslam di Palestin..